Izinkan aku bersedih
ketika aku tahu betapa menyedihkannya diriku
Izinkan aku menangis
ketika aku tahu betapa tidak bergunanya aku
Kadang di dalam kesendirianku aku bertanya
mengapa aku memilih jalan ini
Kadang di dalam kesepianku aku bertanya
haruskah aku berada di tempat ini
suatu tempat di antara kehidupan dan kematian
lemah, getir, dan genting
menjadi penghubung antara keduanya
itukah diriku?
Mengapa aku tidak bisa menjadi seperti mereka
memikirkan kehidupan dan kematian
berhadapan dengan nyawa-nyawa pesakitan
perlu berkutat dengan jutaan huruf setiap detiknya
aku ingin seperti mereka
bahagia melihat pagi
tertawa bersama siang
gembira disisi senja
tidur nyenyak disisi malam
manusia bukan tempat mencari nafkah, aku tahu!!
tapi itulah diriku!
mengais di antara genangan darah, air kencing dan kotoran
demi mengharap berlembar uang dari mu
Maafkan aku, tetapi inilah bisaku
perpanjangan tangan dari takdir tuhan, menurutmu
tapi aku tidak sanggup memberikan yang terbaik untukmu
ketakutan terus menghantui
bila satu nyawa itu melayang karenaku
ingin rasanya aku merubah keahlianku
bukan untuk manusia, tetapi untuk mesin
yang tidak punya rasa pedih dan perasaan
hingga ketakutan ini hilang
jauh..jauh.. dan jauh…
Oleh: Wahyudhy Utama
0 komentar:
Posting Komentar