Para hacker di China mengembangkan software jahat seperti halnya produk software komersial
VIVAnews - China agaknya merupakan 'surga' bagi para hacker. Pasalnya negara itu memiliki banyak marketplace atau toko virtual terbuka yang khusus memperjualbelikan software jahat alias malware (malicious software).
Seperti dikutip dari situs PCWorld, menurut salah seorang pakar keamanan yang berbicara pada konferensi hacker Black Hat Defcon di Texas AS, tool-tool yang dibutuhkan untuk melakukan hacking dengan harga murah dan bisa dikustomisasi, bisa diperoleh dengan mudah di China.
"Para peretas (hacker) di China mengembangkan malware hampir seperti produk software komersial," ujar Val Smith, pendiri firma keamanan komputer Attack Research, dikutip dari PCWorld.
Seperti halnya software komersial, produk-produk malware yang mereka tawarkan dilengkapi dengan nomor seri, iklan produk, persetujuan lisensi, hingga layanan dukungan 24 jam. Menurut Smith, komunitas hacker di marketplace ini sangat besar, dan banyak malware yang tersedia juga sudah sangat canggih.
Tak seperti di AS di mana para peretas memperjualbelikan tool-tool hacking secara diam-diam, di China kebanyakan malware bisa didapatkan dengan mudah secara terbuka, bahkan lewat mesin pencari Baidu.com
Konsumen bisa mendapat tool-tool tadi dengan harga kurang dari US$20 atau berlangganan menjadi anggota untuk mendapatkan update dan suplai tool-tool baru secara berkala. Mereka juga bisa memilih tool hacker apa yang mereka inginkan, mulai dari tool pencurian data, capture screen, keystroke logger, atau jenis hacking lainnya.
Para pembeli juga dapat menjajal program-program malware itu sebelum membeli. Bahkan program malware tadi juga bisa dilengkapi dengan tool statistik yang mampu mendeteksi sampai sejauh mana tingkat penyebaran infeksi yang disebabkan oleh program tersebut.
• VIVAnews
0 komentar:
Posting Komentar